Sabtu, 06 Januari 2018

Tiga Ancaman Yang Harus Diwaspadai Gereja

Matius 16 : 5 - 12

Pendahuluan
Senang rasanya ketika kita membaca Undang-Undang Dasar Negara kita ini, terutama dalam hal bahwa Negara menjamin penduduk memeluk dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya masing masing (Pasal 29). Dan juga adanya jaminan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian serta perlakuan yang sama dihadapan hukum (Pasal 28D). Tetapi ketika melihat perlakuan terhadap GKI Yasmin, rasa rasanya ada sesuatu yang salah dan perlu segera untuk dibereskan. Dimana ketika MA memutuskan memenangkan kasus GKI Yasmin, tetapi kembali mereka tidak bisa berbuat apa apa ketika Walikota kembali menyegel gereja mereka. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh gereja. Matius mencatat tentang sebuah peringatan bagi orang percaya untuk waspada terhadap adanya ancaman bagi mereka.

1. Waspada terhadap ajaran sesat (Mat 16:6)
Ketika Yesus bersama sama para murid, Ia memperingatkan supaya mereka berjaga jaga dan waspada terhadap ragi orang Farisi dan Saduki. Kata ragi disini bukanlah ragi bumbu untuk melakukan fermentasi. Ragi yang dimaksudkan oleh Yesus lambang kejahatan dan pencemaran, menunjuk kepada ajaran orang Faris dan Saduki.
Yesus memperingatkan hal tersebut karena Ia menyadari sedikit ragi atau ajaran orang Farisi dan Saduki dapat mempengaruhi iman oraang percaya.
Ragi atau ajaran sesat tersebut dapat meracuni orang percaya sehinga mereka tidak lagi mau mendengar dan taat terhadap Firman Allah

2. Waspada terhadap terjadinya perpecahan (Roma 16:17)
Ketika berbicara adanya pengajar pengajar palsu, maka hal kedua yang perlu diwaspadai oleh gereja menurut Paulus efek dari pengajaran tersebut dapat memecah belah gereja. Adanya perbedaan pandangan akan adanya suatu pengajaran dapat menyebabkan saling bersitegang satu dengan lainnya. Karena adanya pengajaran palsu menyebabkan emahaman terbelokkan sehingga mereka sulit mengenali akan kebenaran.
Salah satu contoh terjadinya perpecahan adalah ada pada jemaat di Korintus, yang berkelompok sesuai dengan golongan masing masing berdasarkan pengajar mereka. Ada golongan Apolos, golongan Paulus, golongan Kefas dan golongan Kristus. Perpecahan itu terjadi karena mereka memegang akan kebenaran masing masing yang mereka anggap paling benar (1 Korintus 1:10-17)

3. Waspada terhadap ketamakan (1 Tim 6:5)
Paulus mengingatkan kepada Timotius tentang adanya guru-guru palsu yang dapat menyusup dalam gereja. Guru-guru palsu yang menyusup dalam gereja  memberikan pengajaran bukan bersumber dari Firman Tuhan, bahkan mereka bersiasat  untuk menggunakan gereja sebagai salah satu cara untuk memperkaya diri mereka. Paulus katakan bahwa ibadah digunakan sebagai sarana mencari keuntungan.
Biasanya orang-orang yang melakukan itu merupakan orang yang memiliki intelektual dan fasih dalam pembicaraan sehingga dapat mengelabuhi orang untuk melakukan keinginannya untuk mengambil sebuah keuntungan. Ketamakan dapat menyesatkan ara pemimpin gereja, mereka diubah menjadi pemeras jemaat dan memperkaya diri sendiri dengan senjata Firman Allah.

Penutup.
Tuhan Yesus menyatakan kepada GerejaNya supaya mereka waspada sebab kedatangan Tuhan sudah dekat, salah satu tanda kedatangan Tuhan dengan munculnya nabi-nabi atau pengajar-pengajar palsu. Ajaran mereka harus kita waspadai sebab dapat menyebabkan penyesatan terhadap iman kita, mereka membuat gereja menjadi terpeah serta mendorong untuk menjadi seorang yang tamak mencari keuntungan dari gereja atau jemaat yang ia pimpin untuk kepentingan diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

masukan agar semakin hari bisa menyajikan lebih baik dan lebih bermanfaat