Sabtu, 20 Januari 2018

Peringatan Bagi Gereja Menyambut Zaman Akhir

1 Korintus 10 : 11 - 17

Pendahuluan
Paulus melihat bahwa ada gejala bahwa jemaat korintus mulai goyah iman mereka. Hal itu nampak dari perkataan Paulus yang memperingatkan mereka supayatidak kembali kepada kebiasaan kehidupan yang lama yakni melakukan kejahatan, menyembah berhala, melakukan percabulan, bersungut sungut serta mencobai Tuhan Allah, sebagaiman yang dilakukan oleh umat Israel (1 Korintus 10: 6 - 10). Mengapa Paulus mengingatkan jemaat korintus, sebab Paulus melihat tanda - tanda bahwa zaman akhir akan segera tiba.
Apa yang dapat dilakukan oleh gereja ataupun orang percaya Korintus menyambut zaman akhir yang akan segera datang? Paulus memberikan suatu seruan kepada jemaat Korintus.

1. Agar Gereja bersatu
Rasul Paulus kembali mengingatkan jemaat Korintus akan jati diri mereka. Bahwa mereka merupakan suatu persekutuan dengan darah Kristus, persekutuan orang percaya yang terdiri dari berbagai perbedaan itu telah diikat menjadi satu tubuh, yakni melalui kematian Yesus kristus di kayu salib. 
Karena mereka telah dipersatukan dalam kematian Yesus Kristus maka hendaknya mereka menjaga persatuan tersebut. Seperti lidi yang walaupun nampak kecil dan rapuh tetapi ketika mau tetap disatukan maka sulit sekali untuk dipatahkan. Demikian jemaat Korintus diharapkan untuk menjaga persatuan tersebut menghadapi datangnya zaman akhir yang penuh tantangan.

2. Gereja Harus Waspada
Kata hati-hati mengandung makna melihat dengan seksama atau bisa dikatakan waspada. dalam menghadapi masa datangnya zaman akhir, jemaat Korintus diperingatkan oleh Rasul Paulus untuk senantiasa waspada. Bahaya yang mengitip gereja adalah kesombongan rohani dalam diri mereka. Kesombongan itu muncul dalam kalimat "Siapa yang menyangka ia teguh berdiri" kesombongan seperti hal tersebut haruslah diwaspadai sebab karena kesombongan dapat menyebabkan orang percaya jatuh dalam dosa. Karena mereka kurang waspada.
Jadi kewaspadaan harus ditingkatkan oleh gereja, terlebih mendekati akhir zaman banyak sekali serangan terhadap orang orang percaya, baik serangan secara psikoogis dengan munculnya berbagai ajaran dan nabi nabi palsu yang siap menyesatkan. Juga serangan secara fisik melalui penganiayaan terhadap orang percaya. Orang yang waspada akan siap ketika menhadapi serangan, berbeda dengan kondisi orang yang sombong, mereka akan terlena dengan apa yang disombongkannya sehingga ketika muncul serangan terhadapnya menjadikan dia hancur karena tidak membangun benteng iman.

3. Gereja Harus Tetap Berpegang Teguh Kepada Allah
Pada zaman akhir akan muncul guru - guru dan pengajaran-pengajaran palsu yang berusaha menghancurkan iman orang percaya, dan berbagai penganiayaan yang menekan hidup orang percaya serta godaan kemewahan dan kesenangan dunia yang menggoda. Senjata untuk menangkal dari berbagai serangan tersebut adalah senantiasa berpegang teguh kepada Allah. Jangan sampai kita lari kepada ilah ilah lain, yang menawarkan berbagai janji kosong yang menjerat manusia.
Yang perlu diingat bahwa kita dicobai jangan sekali-kali mengandalkan kekuatan kita walaupun cobaan itu tidak melampaui kekuatan kita. Tetapi yang harus kita lakukan adalah menyerahkan diri kepada Allah. Karena Allah setia maka Ia akan memberikan jalan keluar bagi setiap persoalan hidup kita. Jadi untuk menghadapi ddatangnya zaman akhir kita harus tetap berpegang teguh pada Allah dan firmanNya.

Penutup
Zaman akhir sudah dekat, gereja harus mempersiapkan diri dengan baik menyambutnya. Ketika zaman akhir dekat maka banyak tantangan bagi gereja-gereja, yang perlu dilakukan gereja harus tetap bersatu, waspada dan berpegang teguh pada Allah. Maka gereja akan mampu menghadapi berbagai tantangan pada zaman akhir dan memperoleh kemenangan. Amin.

Kamis, 18 Januari 2018

Prinsip Dasar Hidup Orang Percaya

Efesus 4 : 17 - 24

Pendahuluan
Pernahkah saudara melihat suaatu acara TV mengenai "Make Over" dimana dalam acara tersebut melalui tehnis keahlian merias mampu mengubah tampilan seseorang tampak berbeda dan luar biasa. Akan tetapi sayang, perubahan pada diri seseorang yang di "Make Over"  tadi hanya sementara saja. Sangat disayangkan juga bila kita juga melihat kehidupan orang percaya bagai seseorang yang di "Make Over", dimana ketika mereka bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi, mereka menunjukkan erubahan hidup, tetapi sayang perubahan ituditujkan hanya sementara saja. Setelah itu mereka kembali hidup pada masa lalunya. Pada hari ini Paulus menunjukkan pada kita bagaimana seharusnya orang percaya hidup.

1. Hidup Orang Percaya Berpadanan dengan Panggilannya (ay 17-19).
Berpadanan dengan panggilannya mempunyai maksud mengingatkan pada kasih mula - mula kita pada Tuhan. Tuhan memanggil saudara dengan tujuan supaya saudara mengenal kasih Tuhan yang menyelamatkan. Dengan demikian sebagai orang percaya haruslah terus hidup dalam Tuhan. Rasul Paulus menyampaikan seharusnyasebagai orang percaya hidupnya tidak seperti orang tidak percaya/duniawi. Ciri-ciri orang yang tidak mengenal Allah/ orang duniawi, antara lain :
a. Memiliki pikiran yang sia - sia (kotor/tidak berlandaskan kebnenaran).
b. Memiliki pengertian yang gelap, jauh dari Allah sebab iblis telah membutakannya (ay 18)
    "yaitu orang - orang tidak percaya, yang pikiranya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga
      mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah" 
      (2 Korintus 4 : 4)
c. Perasaan mereka telah tumpul (tidak peka). Setelah manusia jatuh dalam dosa, Allah menetapkan
    agar manusia berada dibawah penguasaan hati nuraninya. Tetapi manusia yang jatuh menyerahkan
    dirinya kepada hawa nafsu dan nafsu serakahnya, sehingga mereka tidak peka dengan hati 
    nuraninya lagi.

2. Hidup Orang Percaya diubahkan (ay 20 - 24)
Kalimat "Tetapi kamu bukan demikian" pada ayat yang ke 20, merupakan kalimat yang menerapkan keadaan yang seharusnya terjadi. Jadi seharusnya hidup orang percaya harus diubahkan. Karena banyak orang percaya hidupnya belum berubah.
" Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepadaNya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia sia dan hati mereka yang bodoh  menjadi gelap" (Roma 1 : 2)
Kunci supaya hidup orang percaya diubahkan adalah : Bersedia meninggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru. Mau belajar dari seekor ulat untuk menikmati perubahan wujud menjadi kupu kupu, mereka harus rela meninggalkan bentuknya yang lama dengan rela dikubur dalam kepompong untuk beberapa waktu. 
Manusia lama merupakan manusia yang hidup didalam hukum dosa dan menjadi budak dosa. Sedangkan manusia baru adalah manusia yang hidup tunduk dan melakukan hukum Kristus. Proses perubahan tersebut melalui belajar mengenal, mendengar dan menerima pengajaran Yesus.
Belajar mengenal Kristus, tidak hanya Dia yang telah mati dan bangkit sebagai sumber hidup kita, tapi Dia sebagai teladan.(Mat 11:29 dan 1 Petrus 2 : 21).  Dan pada akhirnya menyerahkan hatinya atau pusat hidup manusia pada pimpinan Roh Kudus. Sehingga dalam hidupnya terus diperbaharui oleh roh (ay 22-23).
"Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu"(Ams 27:19).

Penutup
Kekristenan bukanlah agama, yang hanaya ditunjukkan dalam liturgi ibadah. Tetapi kekristenan adalah pola hidup yang harus ditunjukkan orang percaya sebagaiman Kristus hidup. Sebab mereka telah diubahkan dan dipanggil untuk hidup bagi kemuliaanNya. 

Apakah Kita Sudah Melakukannya?
Kalau belum Mengapa?
Adakah Yang menghalanginya?
Seberapa besar Penghalang tersebut?
Apakah lebih besar dari berkat berkat Tuhan yang telah kita terima?
Kalau tidak, maka mari kita melakukan mulai saat Ini!

Tuhan memberkati setiap orang yang mau mengenal, mendengar dan mau melakukan firmanNya didalam hidup sehari hari, Amin.

Sabtu, 13 Januari 2018

Makna Dan Hakekat Gereja

                                                                                                                                1 Timotius 3 : 14 - 16

Pendahuluan
Dalam suratnya kepada Timotius, Paulus menyampaikan bahwa gereja memiliki fungsi sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran. Apa maksud dari pernyataan Paulus bahwa gereja sebagai tiang penopang dasar kebenaran.

1. Makna tiyang penopang dan dasar kebenaran
Tiang penopang = pilar = penyangga, merupakan sesuatu yang menjadi pokok dalam suatu bangunan.
Misal ada kata-kata tentara yang kaut adalah tiang Negara. Tiang juga berfungsi sebagai penyeimbang. Dasar = sendi = asas = pondasi.
Paulus ingin menunjukkan kepada Timotius bahwa gereja merupakan bagian yang sangat penting bagi Yesus. Karena gereja berfungsi sebagai tiang penyangga dan dasar penahan kebenaran. Kebenaran yang dimaksud adalah rahasia Allah yang dinyatakan dalam Perjanjian Baru mengenai Kristus. Bahwa Yesus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, karena dalam diriNya lah manusia dapat mengenal Allah. Dialah sebagai kepala tubuh/jemaat, melalui Dialah Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diriNya (Kol 1:15-20). Gereja hendaknya berfungsi untuk menjaga kebenaran ini, tidak hanya menjaga tetapi juga gereja harus menempatkan diri mereka untuk dibentuk dan dipersiapkan menjadi ondasi bangunan kebenaran sebagaimana Petrus, yang memiliki iman keyakin bahwa Yesus adalah Mesias (Mat 6:16). Setiap pribadi orang percaya seharusnya juga, terus menerus membangun iman mereka sehingga gereja tidak akan goyah, atau runtuh tertempa berbagai pencobaan yang datang, karena setiapanggota tubuh/jemaat Kristus memiliki iman yang teguh atas keyakinan kebenaran akan rahasia Allah tersebut.

2. Syarat untuk menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran.
Untuk dapat menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran maka haruslah memenuhi kualifikasi yang disaratkan. Firman Tuhan menuliskan bahwa syarat gereja dapat menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran adalah gereja harus menjalankan perannya hidup sebagaimana keluarga Allah.
Apakah peranan yang harus dijalankan oleh keluarga Allah?
a. Gereja/kita haruslah senantiasmemegang teguh iman percaya kepada Yesus kristus sebagai
    pengharapan sampai akhir.
    " . . . jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan . . . "
    (Ibr 3:6)
b. Gereja harus menyerahkan dirinya dalam pimpinan Roh Allah. Rom 8:14 "semua orang, yang
    dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
c. Gereja harus menjaga kesucian hidup (Flp 2:15)
d. Gereja harus hidup dengan kasih, dan membawa damai.
    Hakekat ajaran Kristus adalah Kasih, setiap orang yang penuh kasih pastilah membawa damai
    dimanapun ia berada.

3. Hakekat Gereja Menyatakan Kristus Dalam Dirinya.
 " Tidak diragukan lagi, rahasia ibadat kita sangat besar. Kristus ditunjukan kepada kita dalam bentuk manusia,  Roh membuktikan bahwa Dia benar, Ia telah dilihat oleh para malaikat. Kabar baik tentang Dia telah diberitakan kepada bangsa bangsa; orang orang didunia ini percaya kepadaNya; Ia telah diangkat ke sorga dalam kemulian (Alkitab -VMD)
1 Kor 3:16 "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam didalam kamu?"
Ef 2:21 " Didalam Dia tubuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang Kudus, di dalam Tuhan"

Kristus sebagai kepala gereja, oleh karena itu gereja hendaknya  dapat mempresentasikan eksistensi/keberadaan Yesus didalam mereka. Sehingga melalui gereja maka dunia dapat mengenal karya Yesus dan kehendak Yesus.

Penutup.
Saya berharap sekiranya setelah kita mendengar kebenaran Firman Tuhan ini, kita diluruskan dalam memandang dan memaknai arti gereja. Saudara dan saya merupakan gereja yang sesungguhnya, oleh karena itu marilah kita memotifasi diri untuk terus mengalami pembaharuan dan pertumbuhan rohani sehinga dapat sungguh sungguh menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran serta mempresentasikan Yesus dalam kehidupan kita.

Sabtu, 06 Januari 2018

Tiga Ancaman Yang Harus Diwaspadai Gereja

Matius 16 : 5 - 12

Pendahuluan
Senang rasanya ketika kita membaca Undang-Undang Dasar Negara kita ini, terutama dalam hal bahwa Negara menjamin penduduk memeluk dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya masing masing (Pasal 29). Dan juga adanya jaminan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian serta perlakuan yang sama dihadapan hukum (Pasal 28D). Tetapi ketika melihat perlakuan terhadap GKI Yasmin, rasa rasanya ada sesuatu yang salah dan perlu segera untuk dibereskan. Dimana ketika MA memutuskan memenangkan kasus GKI Yasmin, tetapi kembali mereka tidak bisa berbuat apa apa ketika Walikota kembali menyegel gereja mereka. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh gereja. Matius mencatat tentang sebuah peringatan bagi orang percaya untuk waspada terhadap adanya ancaman bagi mereka.

1. Waspada terhadap ajaran sesat (Mat 16:6)
Ketika Yesus bersama sama para murid, Ia memperingatkan supaya mereka berjaga jaga dan waspada terhadap ragi orang Farisi dan Saduki. Kata ragi disini bukanlah ragi bumbu untuk melakukan fermentasi. Ragi yang dimaksudkan oleh Yesus lambang kejahatan dan pencemaran, menunjuk kepada ajaran orang Faris dan Saduki.
Yesus memperingatkan hal tersebut karena Ia menyadari sedikit ragi atau ajaran orang Farisi dan Saduki dapat mempengaruhi iman oraang percaya.
Ragi atau ajaran sesat tersebut dapat meracuni orang percaya sehinga mereka tidak lagi mau mendengar dan taat terhadap Firman Allah

2. Waspada terhadap terjadinya perpecahan (Roma 16:17)
Ketika berbicara adanya pengajar pengajar palsu, maka hal kedua yang perlu diwaspadai oleh gereja menurut Paulus efek dari pengajaran tersebut dapat memecah belah gereja. Adanya perbedaan pandangan akan adanya suatu pengajaran dapat menyebabkan saling bersitegang satu dengan lainnya. Karena adanya pengajaran palsu menyebabkan emahaman terbelokkan sehingga mereka sulit mengenali akan kebenaran.
Salah satu contoh terjadinya perpecahan adalah ada pada jemaat di Korintus, yang berkelompok sesuai dengan golongan masing masing berdasarkan pengajar mereka. Ada golongan Apolos, golongan Paulus, golongan Kefas dan golongan Kristus. Perpecahan itu terjadi karena mereka memegang akan kebenaran masing masing yang mereka anggap paling benar (1 Korintus 1:10-17)

3. Waspada terhadap ketamakan (1 Tim 6:5)
Paulus mengingatkan kepada Timotius tentang adanya guru-guru palsu yang dapat menyusup dalam gereja. Guru-guru palsu yang menyusup dalam gereja  memberikan pengajaran bukan bersumber dari Firman Tuhan, bahkan mereka bersiasat  untuk menggunakan gereja sebagai salah satu cara untuk memperkaya diri mereka. Paulus katakan bahwa ibadah digunakan sebagai sarana mencari keuntungan.
Biasanya orang-orang yang melakukan itu merupakan orang yang memiliki intelektual dan fasih dalam pembicaraan sehingga dapat mengelabuhi orang untuk melakukan keinginannya untuk mengambil sebuah keuntungan. Ketamakan dapat menyesatkan ara pemimpin gereja, mereka diubah menjadi pemeras jemaat dan memperkaya diri sendiri dengan senjata Firman Allah.

Penutup.
Tuhan Yesus menyatakan kepada GerejaNya supaya mereka waspada sebab kedatangan Tuhan sudah dekat, salah satu tanda kedatangan Tuhan dengan munculnya nabi-nabi atau pengajar-pengajar palsu. Ajaran mereka harus kita waspadai sebab dapat menyebabkan penyesatan terhadap iman kita, mereka membuat gereja menjadi terpeah serta mendorong untuk menjadi seorang yang tamak mencari keuntungan dari gereja atau jemaat yang ia pimpin untuk kepentingan diri sendiri.

Selasa, 02 Januari 2018

Kunci Mengalami dan Menikmati Janji Tuhan

Yakobus 5 : 7 - 11

Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi (Yakobus 5:7b)

Lembaran tahun yang lama telah kita tutup dan hari ini sudah hari yang ke 2 kita membuka lembaran baru. Adalah ercuma meratapi kegagalan kegagalan kemarin. Kini saatnya kita mengarahkan pandangan ke depan dan menata langkah yang baru seperti yang dilakukan Paulus ". . . Aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari lari kepada tujuan untuk memperoeh hadiah," (Filipi 3:13b, 14a). Mari jadikan tahun ini sebagai tahun dimana kita akan mengalami dan menikmati janji Tuhan dalam kehidupan kita.

Ada hal hal yang harus kita perhatikan untuk meraih janji itu.
Pertama : kita harus punya kesabaran. Dikatakan : "Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat" (Yakobus 5 : 8). Sabar berarti tidak lagi mengomel  atau bersungut sungut, apapun keadaannya. Kita bisa belajar dari petani . . . "ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan msim semi." Para petani harus sabar menunggu hingga musim panen tiba. Dalam masa penantian itu bukan berarti petani diam dan berpangku tangan saja. Sebaliknya mereka tetap bekerja, bahkan lebih keras lagi, mengairi tanaman, memberi pupuk, membersihkan gulma dan juga memberantas hama. Panas terik, hujan lebat, petir atau halilintar tidak menyurutkan semangatnya. Ini berbicara tentang keteguhan hati. Teguh berarti setia, artinya tidak goyah dan tetap fokus pada janji Tuhan, karena pada satnya kita akan menuai.

Kedua : Kita harus bertekun seperti  " . . . mereka yang telah bertekun," (Yakobus 5: 11). Perhatikan hidup Ayub, meski mengalami ujian dan penderitaan yang hebat dan berat, hatinya tetap berpaut kepada Tuhan karena dia tahu bahwa ujian terhadap iman ". . . menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1 : 3). Karena ketekunannya hidup Ayub dipulihkan seara luar biasa(Ayub 423:10)

Mari kita jalani hari hari di tahun ini dengan sabar dan tekun, yakinlah Dia membuat segala sesuatu indah ada waktuNya.
Tuhan memberkati kita yang selalu mau melakukan kehendak dan rencanaNya dalam kehidupan sehari hari, Amin.