Renungan Harian Minggu 14 Agustus
2016
Lukas 23 : 23 – 40
Nabi palsu berkata – kata dari dirinya sendiri, bukan
dari Tuhan. Namun mengatasnamakan Tuhan
untuk menyenangkan pendengarnya. Celakanya, orang lebih senang mendengarkan
nubuat palsu yang menyenangkan dan menenangkan hati, tetapi menyesatkan
daripada mendengarkan nubuat sejati yang mungkin tidak enak didengar karena
menuding dosa, tetapi membawa pada pertobatan dan pengampunan.
Tudingan Yeremia kepada nabi palsu jelas dan lugas.
Mereka tidak diutus Tuhan. Mereka tidak pernah mendengarkan firman Tuhan, maka
mereka tidak memberitakan kebenaran. Mereka hanya menceritakan isi mimpi
mereka, bukan penyataan Tuhan. Disini sudah jelas perbedaan mereka dari nabi
sejati yang memberitakan firman Tuhan. Tuhan tahu semua itu, tidak tersembunyi
dihadapanNya. Oleh karena itu Tuhan akan menjadi lawan mereka.
Namun para nabi palsu ini tidak merasa bersalah dengan
sabda palsu mereka. Malah mereka mempertanyakan balik apa sebenarnya sabda,
yang diberikan(dibebankan) Tuhan? Mereka menggunakan frasa sabda yang
dibebankan Tuhan sebagai pemberitaan nubuat palsu mereka. Kata sabda dan beban
sebenarnya terjemahan dari akar kata yang sama. Yeremia, menggunakan kata
tersebut sebagai sebuah permainan kata.
Apa yang para nabi palsu anggap sebagai sabda Tuhan, padahal sumbernya dari
mimpi- mimpi mereka, bukan dari Tuhan, menjadi beban buat Tuhan. Seolah olah
Tuhanlah sumber pemberitaan nabi palsu itu, sehingga Tuhan, dipaksa, untuk
memberkati umat dengan nubuat/janji palsu yang mereka taruh dimulut Tuhan. Ini
dosa yang sangat serius karena menyesatkan umat. Maka, Tuhan sendiri yang akan
membuang beban tersebut, yaitu para nabi palsu, dan membinasakan mereka,
Persoalan lain yang muncul ialah orang lebih senang
mendengarkan sabda palsu, yang meninabobokkan mereka dari akibat perbuatan dosa
dan dari ancaman hukuman Tuhan dari pada mendengarkan hal hal yang menyakitkan
karena peringatan maupun teguran yang membawa kepada pertobatan dan pengampunan
yang dari Tuhan. Apakah anda tetap setia memberikan firman sejati, walaupun
mungkin ditolak orang? Tuhan memberkati kita yang selalu berani menyuarakan kebenaran, Amin.